Manajemen Resiko
Keuangan
Manajemen
risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk : Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolalanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pengelolaan sumber daya alam.
Tujuan
utama manajemen resiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan
ekuitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko
pasar.
Risiko
pasar terdapat dalam berbagai bentuk. Meskipun fokus terhadap volatilitas harga
atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya.
·
Resiko Likuiditas timbul karena tidak
semua produk manajemen resiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas.
·
Resiko Kredit merupakan kemungkinan
bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen resiko tidak dapat memenuhi
kewajibannya.
·
Resiko Regulasi adalah resiko yang
timbul karena pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan
untuk tujuan tertentu.
·
Resiko Pajak merupakan resiko bahwa
transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang
diinginkan.
·
Resiko Akuntansi adalah peluang bahwa
suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi
yang hendak dilindung nilai.
- Mempertahankan sald kas dalam mata uang local sebesar tingkat minimum yang diperlukan untuk mendukung operasi yang berjalan.
- Mengembalikan laba yang di atas jumlah yang diperlukan untuk ekspansi modal kepada induk perusahaan
- Mempercepat (memastikan-leading) penerimaan dari piutang dagang yang beredar dalam mata uang lokal
- Menunda (memperlambat_laggng) pembayaran utang ddalam mata uang lokal
- Mempercepata pembayaran utang dalam mata uang asing
- Menginvestasikan kelebihan uang tunai kedalam persediaan dan aktiva lainnya dalam mata uang lokal yang tidak terlalu terpengaruh oleh kerugian devaluasi
- Berinvestasi dalam aktiva diluar negri dengan mata uang yang kuat
1.
Pentingnya
Manajemen Resiko Keuangan
Pertumbuhan
jasa manajemen resiko yang cepat menunjukkan bahwa manajemen dapat meningkatkan
nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan. Lagi pula, investor dan
pihak-pihak berkepentingan lainnya semakin berharap agar manajer keuangan mampu
mengidentifikasikan dan mengelola resiko pasar yang dihadapi secara aktif. Jika
nilai perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi
resiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan.
· Manajamen eksposur membantu dalam
menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil
dapat meminimalkan kejutan laba, sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi
arus kas. Laba yang stabil juga mengurangi kemungkinan resiko gagal bayar dan
kebangkrutan, atau resiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi pembayaran
jasa utang kontraktual.
· Manajamen eksposur yang aktif
memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada resikobisnisnya yang utama.
Dengan demikian, suatu perusahaan manufaktur dapat melakukan lindung nilai
resiko suku bunga dan mata uang dan berkonsentrasi pada produksi dan pemasaran.
Manfaat yang sama juga tersedia bagi lembaga keuangan.
· Para pemberi pinjaman, karyawan dan
pelanggan juga memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Pemberi pinjaman
umumnya memiliki toleransi resiko yang lebih rendah dibandingkan dengan
pemegang saham, sehingga membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan
kepentingan pemegang saham dan pemegang obligasi.
2.
Peran
Akuntansi
Akuntan manajemen memainkan
peranan yang penting dalam proses risiko manajemen. Mereka membantu dalam
mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait
dengan strategi respons risiko alternative,
mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat
produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung
nilai.
Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs
Mengambang
Dalam dunia
kurs mengambang, manajemen risiko terdiri atas :
(1) Mengantisipasi gerakan nilai tukar (kurs)
(2) Pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi
perusahaan
(3) Perancangan strategi perlindungan yang sesuai dan memadai
(4) pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.
Peramalan atas Perubahan Kurs
Dalam mengembangkan program manajemen
risiko nilai tukar, manajer keuangan harus memiliki informasi mengenai
kemungkinan arah, waktu, dan magnitudo perubahan kurs. Karena menyadari prospek
kurs sebelumnya, manajer keuangan dapat menyusun ukuran-ukuran defensif memadai
dengan lebih efisien dan efektif. Informasi yang seringkali digunakan dalam
membuat peramalan kurs (depresi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam
faktor berikut ini :
a) Perbedaan
inflasi : bukti menunjukkan bahwa laju inflasi yang lebih tinggi di suatu
negara, cenderung akan diimbangi dalam beberapa waktu dengan pergerakan dengan
nilai yang setara tetapi berlawanan dalam mata uangnya
b) Kebijakan
moneter : suatu peningkatan dalam pasokan uang suatu negara yang melebihi laju
pertumbuhan riil hasil keluaran nasional mendorong timbulnya inflasi, yang
mempengaruhi kurs.
c) Neraca
perdagangan : pemerintah seringkali memanfaatkan devaluasi mata uang untuk
menyelesaikan neraca perdagangan yang tidak menguntung (apabila ekspor <
impor)
d) Neraca
perdagangan : suatu negara yang menghabiskan (mengimpor) dan berinvestasi lebih
banyak di luar daripada yang dihasilkan (diekspor) atau diterimanya dalam
bentuk investasi luar negeri akan mengalami tekanan penurunan nilai mata
uangnya.
Beberapa point di atas merupakan
beberapa faktor yang membantu dalam memprediksikan arah pergerkan mata uang.
Selain itu pula, politik sangat memengaruhi nilai mata uang di banyak negara.
Respon politik terhadap devaluasi atau revaluasi sering kali menghasilkan
pengukuran untuk sementara waktu (temprorer) dan bukan penyesuaian kurs.
Pengukuran temporer itu meliputi pajak tertentu, kontrol impor, insentif
ekspor, dan kontrol mata uang. Kesadaran politik di suatu negara yang mata
uangnya berada dalam tekanan merupakan hal penting. Hal ini akan membantu
manajer keuangan untuk mencerna apakah pemerintah akan cenderung melakukan
intervensi pasar atau bergantung pada solusi pasar bebas.
Akuntan
harus mengembangkan sistem yang mengumpulkan dan mengolah informasi yang
komprehensif dan akurat atas variabel-variabel yang berhubungan dengan
pergerakan kurs. Sistem ini dapat mencakup informasi yang disediakan oleh jasa
peramalan dari luar, publikasi keuangan yang melacak pergerakan mata uang dan
kontak harian dengan dealer mata uang. Pihak-pihak dan institusi yang terkait
dengan sistem ini seharusnya sudah online dan berbasis komputer untuk
memastikan manajer memperoleh sumber informasi yang paling utama,yang digunakan
sebagai dasar peramalan mata uang.
Manajemen Potensi Risiko
Kekurangan sistem peramalan kurs adalah biaya yang terlalu mahal
dilakukan, maka manajer keuangan dan akuntan harus harus mengatur
masalah-masalah perusahaan mereka untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan
kurs. Proses ini dikenal sebagai manajemen potensi risiko.
Menyusun
stuktur permasalahan perusahaan untuk meminimalkan pengaruh buruk kurs
memerlukan informasi mengenai potensi terhadap risiko valas yang dihadapi.
Potensi terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah
nilai aktiva bersih, laba dan dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran
akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis
potensi risiko : translasi dan transaksi.
Potensi
risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai
ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing
yang dimiliki oleh perusahaan.
Aktiva atau
kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi risiko kurs jika suatu
perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan
berubah. Berdasarkan definisi ini pos-pos neraca dalam mata uang asing yang
terpapar risiko kurs adalah pos-pos yang ditranslasikan berdasarkan kurs kini
(bukan kurs historis). Dengan demikian, potensi risiko translasi diukur
berdasarkan perbedaan antara aktiva dan kewajiban perusahaan dalam mata uang
asing yang terpapar.
Potensi
Risiko Positif merupakan posisi yang menggambarkan kelebihan antara
aktiva terpapar risiko dengan kewajiban terpapar menyebabkan timbulnya posisi
aktiva terpapar bersih. Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang
pelaporan menimbulkan kerugian translasi. Sedangkan, revaluasi mata uang asing
menghasilkan keuntungan translasi.
Potensi Risiko Negatif merupakan posisi dimana perusahaan
memiliki kewajiban terpapar melebihi aktiva terpapar. Pada kasus inim devaluasi
menyebabkan timbulnya keuntungan translasi sedangkan revaluasi mata uang asing
menyebabkan kerugian translasi.
Potensi Risiko Transaksi berkaitan dengan keuntungan dan
kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang
berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian
transaksi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap
arus kas.
Potensi Risiko Akutansi versus
Ekonomi
Laporan
potensi risiko translasi dan transaksi tidak mengukur potensi risiko ekonomi
atau suatu perusahaan. Ini merupakan pengaruh perubahan nilai mata uang
terhadap kinerja operasi dan aeus kas masa depan perusahaan.Istilah potensi
risik ekonomi menunjukan bahwa perubahan kurs mempengaruhi posisi kompetitif
perusahaan denganmengubah harga masukan dan keluaran perusahaan relative
terhadap harga competitor luar negri.
Di
sisi lain, sebuah perushaan manufaktur jerman yang menjadi afiliasi sebuah
induk perusahaan inggris, yang didirikan untuk melayani pasar jerman, mungkin
memiliki potensi risiko translasi yang positif. Apresiasi nilai euro relati
terhadap pound akan menghasilkan keuntungan translasi pada saat dilakukan
konsolidasi. Jika perusahaan afiliasi jerman tersebut memperoleh seluruh
masukan sumber daya dari jerman, potensi risiko ekonomi akan terlihat dapat
dilindungi dari risiko kurs, Namun jika sebuah pesaing utama dari jerman
memperoleh komponen manufakturnya dari rusia, pesaing tersebut dapat menikmati
keuntungan biaya jika nilai rubel relative lebih rendah terhadap euro.
Contoh
ini menunjukan bahwa potensi risiko ekonomi atau operasi sedikit terkait atau
tidak memiliki kaitan dengan potensi risiko tranlasi atau transaksi. Dengan
demikian, pengelolaan atas potensi risiko semacam itu memerlukan teknologi
lindung nilai yang lebih bersifat strategis dan bukan taktis. Teknolgi yang
lebih baru ini mencakup opsi piihan lindung nilai berikut ini.
Perushaan
dapat memilihuntuk lindung nilai structural yang mencakup pemilihan atau
relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko potensi usaha secara
keseluruhan. Namun demikia, tindakan seperti ini mungkin mengorbankan skala
ekonomi yanmg sudah ada, yang dapat mengurangi perkiraan tingkat imbalan usaha.
Sebagai
alternatif, induk perusahaan dapata mengambil pendekatan portofolio untuk
pengurangan risiko dengan memilih jenis-jenis usaha yang dapat mengurangi
potensi risiko yang dihadapi. Dengan demikian, potensi risiko operasi yang
dihadapi perusahaan secara keseluruhan dapat diminimalkan. Strategi ini
memerlukan pengamatan yang seksama atas hasil operasi masing-masing unit usaha
setelah dikorelsi terhadap pengaruh potensi risiki operasi.
Pengukuran
potensi risiko operasi yang tepat memerlukan pemahaman struktur pasar dimana
perushaan yang pesaingnya melakukan kegiatan usaha, serta pengaruh kurs rill
(sebagai kebaikan dari nilai nminal). Pengaruh ini sukar untuk diukur karena
potensi risiko operasi yang cendrung berada dalam priode waktu yang lama,
ketidakpastian hal dapat diukur atau tidak berdasarkan padaa komitmen secara
terbuka, maka akuntan harus menyediakan informasi yang mencakup berbagai fungsi
operasi daan priode waktu.
Strategi Perlindungan
Sekali
potensi risik kurs yang dihadapi dapat diindentifkasikan, langkah berikutnya
adlah merancang strategi lindung nilai untuk meminimalkan atau menghilangkan
potensi risiko tersebut. Strategi ini mencakup lindung nilai neraca,
operassional dan kontraktual.
Lindung Nilai Neraca.
Lindung
Nilai Neraca dapat mengurangi potensi risikoyaang dihadapi perusahaan dengan
menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban
perushaan yang terpapar. Metode lindung nilai potensi risiko perusahaan positif
lainnya dalam sebuah anak perusahaan yang berlokasi di Negara yang rentan
terhadap devaluasi meliputi:
Lindung Nilai Operasional
Bentuk
perlindungan risiko ini berfokus pada variable_variabel yang yang mempengaruhi
pendapatan dan beban dalam mata uang asing. Melalui peningkatan harga jual (
untuk penjualan yang ditagih dalam mata uang yanag rentan terhadap devaluasi)
secara profosional terhadap perkiraan depresiasi mata uang ini akan membantu
perlindungan target margin kotor.
Lindung
nilai neraca dan operasional bukannya tanpa biaya. Anak perusahaan luar negri
berada dinegara yang rentan terhadap devaluasi sering kali didesak untuk
meminimalkan saldo modal kerja mereka yang ada didalam mata uang lokal
(khususnya kas dan piutang) dan secara bersamaan meningkatkan saldo modal kerja
mereka yang ada didalam mata uang lokal.
Lindungi
nilai strategis memiliki keterbatasan. Sebagai contoh sebuah strategi adalah
untuk mengintegrasikan operasi secara vertical untuk meminimalkan risiko yang
dihadapi perusahaan terhadap sumber daya yang sensitive terhadap kurs. Namun
demikian serangkaian tindakan ini mengakibatkan perusahaan menghadapi biaya
tambahan yang terkair dengan pendirian perusahaan afiliasi luar negribaru dan
kerugan potensial sekala ekonomi. Integrasi vertical untuk memerlukan waktu
yang cukup lama untuk pelaksanaannya.
Lindung Nilai Kontraktual
Berbagai
instrument lindung nilai kontraktual telah dikembangkan untuk memberikan
fleksibilitas yang lebih besar kepada manajer dalam mengelola potensi risiko
valuta asing yang dihadapi. Kebanyakan instrument keuangan ini adalah
derivative, dan merupakan bukan instrument dasar. Instrumen dasar ini seperti
perjanjian kembali pembelian(piutang), obligasi dan modal saham, memenuhi
definisi akuntansi konvensional untuk aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik.
Instrumen derivative merupakan perjanjian kontraktual yang memberikan hak dan
kewajiban khusus dan memperoleh nilainya intrumen keuangan atau komoditas
lainnya.
Akutansi untuk Produk Lindung Nilai
Produk
lindung kontraktual merupakan kontrak atau instrument keuangan yang
memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan atau paling tidak
mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak lain. Pengetahuan atas aturan
pengukuran akutansi untuk derivative merupakan sesuatu yang penting ketika
merancang suatu strategi lindung nilai yang efektif bagi perusahaan. Unutk
memahami pentingnya akutansi lindung nilai, dicontohkan beberapa praktik
akutansi lindung nilai yang dasar
Perlakuan
akutansi untuk derivative keuangan yang telah diterima secara internasional
adalah menetapkan nilai produk menurut pasar dengan timbul keuntungan atau
kerugian yang diakui sebagai bagian dari laba nonoperasi. Setidaknya di amerika
serikat, terdapat pengecualian dalam beberapa kasus jika transaksi memnuhi
kriteria lindung nilai yang memadai, mencakup hal-hal berikut:
1. Pos-pos
yang sedang dilindung nilai menimbulkan resiko pasar yang harus dihadapi
perusahaan
2. Perusahaan
mendeskripsikan strategi lindung nillai
3. Perushaan
menentukan instrument yang akan di gunakan untuk lindumng nilai
4. Perushaan
mencatat alasannay mengapa lindung nilai yang dilakukan kemungkinan besar akan
efektif dilakukan
Jika
kriteria yang memadai tersebut dapat dipenuhi, maka perusahaan dapat
menggunakan keuntungan atau kerugian yang diakui dari penilaian produk lindung
nilai terhadap nilai pasar untuk menghapuskan keuntungan atau kerugian dari
transaksi yang dilindung nilai.
Kontrak Forward Valas
Kontrak
forward valas merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata
uang tertentu yang di pertukarkan dengan mata uang domestic, pada suatu tanggal
dimasa mendatang, berdasarkan kurs tetap yang disebut sebagai kurs forward. Perbedaan antara kurs
forward dan kurs spot yang berlaku pada tanggal kontrak forward menimbulkan
adanya premium (apabila kurs forward>kurs spot) atau diskon kurs
forward<kurs spot).
Masalah
akutansi disini adalah apakah premium, diskon, keuntungan atau kerugian atas
kntrak mata uang asing harus menerima perlakuan akutansi yang serupa atau
berbeda untuk masing-masing yang diidentifikasikan
Future keuangan
Suatu
kontrak future keuangan memiliki
sifat yang mirip dengan kontrak forward.
Seperti halnya forward, future merupakan komitmen untuk membeli atau
menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan
dengan harga yang sudah ditentukan.
Para
bendaharawan perusahaan umumnya menggunakan kontrak future untuk mengalihkan
perubahan harga kepada pihak lain. Kontrak ini juga dapat digunakan untuk
berspekulasi dalam antisipasi pergerakan harga dan untuk memanfaatkan anomaly
jangka pendek dalam penetapan harga kontrak future.
Opsi Mata Uang
Opsi
mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli(call) menjual (put) suatu
mata uang dari pihak penjual (pembuat ) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu
pada atau sebelum tanggal kadarluasa (eksekusi) yang telah ditentukan.
Untuk
membatasi risiko nilai, pembeli dapat memperoleh but call spread. Strategi perdagangan ini mencakup membeli call dan secara bersamaan menjual call yang serupa dengan haga eksekusi
yanglebih tinggi. Premium yang dibayarkan atas eksekusi call yang lebih rendah sebagian akan diimbangi dengan jumlah yang
diterima dari penjualan call yang
lebih berharga lebih tinggi. Profit maksimum yang diperoleh disini sebenarnya
adalah angka maksmimum kerugian potensial terhadap selisih (spread) dengan
mengabaikan biaya transaksi.
Straddle
merupakan penjualan call dan put
dalam termin sama.Disni pembuat opsi melakukan pertaruhan bahwa kurs tidak
akanberubah banyak selama masa opsi. Pembuat opsi memperoleh pendapatan dari
premium yang diterima dari pembuat opsi. Namun demikian, ini merupakan strategi
yang berisiki tinggi.Jika kurs berubah dalam jumlah yang cukup sehinggA
menyebabkan satu atau kedua opsi tadi dieksekusi, maka potensi kerugianpembuat
opsi menjadi tidak terbtas.
Swap Mata Uang
Swap
mata uang mencakup pertukaran saat ini dan ddimasa depan atas dua mata uang
yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uang
memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pasar modal yang
sebelum dan tidak dapat diakses dengan biaya yang relative rendah.
Sebagai
hasil dari transaksi swap ini, baik Alpha Corpration dan Beta Company dapat
mengaskes dana yang terdapat dalam pasar yang relative tidak dapat dimasuki.
Mereka dapat melakukannya tanpa menimbulkan risiko kurs. Dan karena keuntungan
komparatif berupa kemampuan meminjam di Negara asal masing-masing, mereka mendapatkan
pinjaman dalam mata uang asing dengan biaya yang lebih rendah dari yang
seharusnya mereka tanggung.
Perlakuan Akutansi
FASB
menerbitkan FAS No.133 yang diklarifikasi melalui FAS 148 pada bulan april
2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akutansi untuk
transaksi derivative dan lindung nilai. IFRS (dahulu IAS) No.39, yang baru saja
direvisi berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang
universal terhadap akutansi untuk derivative keuangan. Meskipun kedua standar
ini memiliki nada yang sama, terdapat perbedaan di antara keduanya dalam hal
banyaknya detail tunutnan implementasi
Sebelum
standar ini dibuat, standar akutansi glbal untuk pada derivative tidak lengkap,
tidak konsisten dan tidak dekembangkan secara bertahap. Kebanyakan instrument
keuangan, yang sifatnya dapat dieksekusi, diperlakukan sebagai pos-pos diluar
neraca. Situasi penuh kehati-hatian (caveat emptor) dirasakan oleh para pembaca
laporan keuangan yang berupaya untuk mengukur volume dan risik pengguna
derivative.
Isu Praktik
Meskipun
aturan penuntun yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah banyak
mengklarisifikasi pengakuan dan pengukuran derivative, masih saja terdpat
beberapa masalah. Yang pertama berkaitan dengan penentuan nilai wajar. Wallace
menyebutkan terdpat 64 kemungkinan perhitungan untuk mengukur perubahan dalam
nilai wajar atas risik yang sedang dilindungi nilai dan atas instrument lindung
nilai, Ia menyebutkan adanya 4 cara untuk mengukur perubahan dalam niali
wajarrisiko yang sedang dilindungi nilai: nilai pasar wajar, penggunaan kurs
spot nilai tukar ke kurs spot lainnya, penggunaan kurs forward nilai tukar ke kurs forward
nilai tukar lainnya dan
penggunaab model penentu harag opsi. Terdapat bnyak cara untuk menghitung
perunahan dalam nilai investasi lindung nilai, Akhirnya, perihtunga ini dapat
dilakukan baik sebelum atau sesudah pajak.
3.
Lindung
Nilai Aset dan Kewajiban yang diakui atau Kesepakatan Perusahaan yang tidak
diakui
4.
Lindung Nilai Investasi Bersih Dalam Operasional Asing
Kerugian
translasi juga muncul jika anak perusahaan di luar negeri memiliki posisi
kewajiban terbuka bersih dan nilai mata uang asingnya meningkat terhadap mata
uang induk. Satu cara untuk menurangi kerugian semacam ini adalah dengan
membeli kontrak berjangka. Strateginya adalah untuk mendapatkan keuntungan
transaksi yang dicapai pada kerugian translasi kompensasi kontrak berjangka,
berarti menggunakan keuntungan transaksi yang direalisasikan dari kontrak
berjangka untuk mengimbangi tranlasi.
Sebagai
contoh, misalkan suatu perusahaan afiliasi luar negeri di Jepang yang
mengguraikan tahun kalender AS memiliki posisi kewajiban terpapar bersih
sebesar ¥135.000.000
pada tanggal 30 September. Mata uang fungsionalnya adalah dolar. Untuk
meminimalkan kerugian translasi yang disebabkan oleh apresiasi yen yang tidak
terduga, induk perusahaan AS membeli kontrak berjangka untuk menerima
¥135.000.000 dalam waktu 90 hari dengan kurs berjangka sebesar $0.008570. Kurs
pada akhir tahun sebagai berikut:
Kurs spot 30 September $0.008505
Kurs berjangka 90 hari pada 30
September $0.008570
Kurs spot 31 Desember $0.008640
Perlakuan akuntansi untuk instrumen
mata uang asing lainnya, yang dibahas mirip dengan perlakuan untuk kontrak
berjangka. Perlakuan akuntansi yang dibahas berdasarkan pada sifat aktivitas
lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan,
transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan
sebagainya.
Sebagai contoh, pengukuran
keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengan kontrak opsi akan bergantung
pada apakah opsi tersebut diperdagangkan pada suatu bursa efek utama atau
diluar bursa utama. Penilaian opsi dapat dengan mudah dilakukan jika opsi
dicatat pada bursa efek utama. Penilaian akan lebih sulit jika opsi
diperdagangkan melalu perantara. Model penentuan harga opsi yang disebut model Black-Scholes dapat digunakan untuk
menentukan nilai opsi pada suatu waktu.
6. Pengungkapan
Sebelum dikeluarkannya
standar seperti FAS 133 dan IAS 39, Pengungkapan
perusahaan tidak diberitahu kepada pembaca sudah sejauh mana menajemen
menggunakan kontrak derivatif. Pengungkapan yang
diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah
ini. Pengungkapan itu antara lain:
·
Tujuan dan strategi manajemen
resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai.
·
Deskripsi pos – pos yang
dilindung nilai.
·
Identifikasi risiko pasar dari
pos – pos yang dilindung nilai.
·
Deskripsi mengenai instrumen
lindung nilai.
·
Jumlah yang tidak dimasukkan
dalam penilaian efektivitas lindung nilai.
·
Justifikasi awal bahwa hubungan
lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan risiko pasar.
·
Penilai berjalan mengenai
efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan selama
periode berjalan.
Berikut ini kutipan dari
Diskusi dan Analisis Manajemen Coca-Cola.
· Manajemen
Risiko Keuangan
Perusahaan
kami menggunakan instrumen keuangan derivatif terutama untuk mengurangi potensi
risiko kami terhadap fluktuasi dalam tingkat suku bunga dan kurs valuta asing
yang merugikan dan dalam beberapa hal fluktuasi harga komoditas yang merugikan
risiko pasar lainnya.
· Mata Uang Asing
Kami
mengelola potensi risiko mata uang asing yang dihadapi pada tingkat
konsolidasi, guna mengimbangi beberapa potensi risiko dan mengambil keuntungan.
Perusahaan kami melakukan kontrak berjangka dan collar nilai tukar dan membeli opso mata uang (Euro, Yen) untuk
melakukan lindung nilai dalam mata uang asing yang mendominasi. Perusahaan
melakukan kontrak berjangka sebagai lindung nilai investasi bersih dalam
operasi.
· Nilai Atas Risiko (Value at Risk)
Perusahaan
kami mengawasi potensi pasar uang yang dihadapi dengan menggunakan beberapa
sistem pengukuran yang objektif. Perhitungan nilai atas risiko menggunakan
model simulasi historis untuk mengestimasikan kerugian potensial masa
depandalam nilai wajar instrumen derivatif dan keuangan lainnya yg timbul
akibat pergerakan mata uang asing yang merugikan.
· Transaksi Lindung Nilai dan Instrumen Keuangan
Derivatif
Perusahaan
kami menggunakan instrumen keuangan derivatif terutama untuk mengurangi potensi
risiko terhadap fluktuasi tingkat suku bunga kurs valuta asingyang merugikan.
Perusahaan secara formal menentukan dan mendokumentasikan instrumen keuangan
sebagai lindung nilai terhadap potensi risiko tertentu serta tujuan manajemen
risiko dan strategi untuk melakukan transaksi lindung nilai.
· Manajemen Mata Uang Asing
Tujuan
aktivitas lindung nilai mata uang asing kami adalah untuk mengurangi risiko
bahwa arus kas bersih akhir kami dalam dollar AS yang berasal dari penjualan di
luar Amerika Serikat dipengaruhi secara negatif oleh perubahan kurs. Perusahaan
melakukan kontrak berjangka dengan membeli mata uang euro dan yen untuk
melindungi nilai beberapa bagian dari perkiraan arus kas dalam denominasi mata
uang asing.
· Sistem Pelaporan
Sistem
pelaporan risiko keungan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan
internal dan eksternal. Kegiatan manajemen risiko harus memiliki orientasi
kedepan. Namun, pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran
potensi risiko dan akun-akun keuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.
Pendekatan tim merupakan cara yang paling efektif dalam merumuskan tujuan
risiko keuangan, standar kinerja, serta sistem pengawasan dan
pelaporan.Manajemen risiko keuangan merupakan contoh utama dimana keuangan
perusahaan dan akuntansi sangat berkaitan.
7. Tolok Ukur Yang Sesuai
Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk mencapai
keseimbangan optimal antara pengurangan risiko dan biaya biaya. Maka standar
yang sesuai dan digunakan untuk menilai kinerja yang sebenarnya merupakan unsur
penting dalam sistem penilaian kinerja man pun. Saat program manajemen risiko
valuta asing di buat terpusat, maka yang sesuai digunakan untuk membandingkan
keberhasilan perlindungan risiko perusahaan akan menjadi program yang dapat
dilaksanakan oleh manajer-manajer lokal.
Sumber :
https://pipitfrita.wordpress.com/2013/04/11/manajemen-resiko-keuangan/