Minggu, 15 Desember 2013

Lebih Baik Merawat Gigi daripada Mengobati

Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi saya. Saat menulis artikel ini, kebetulan saya sedang menjalani rawat syaraf pada geraham kanan pada gigi bawah saya.

Awal mulanya saya tidak menyangka bahwa gigi saya harus menjalani rawat syaraf, karena saya pikir rasa nyeri pada gigi saya disebabkan oleh tambalan gigi saya yang sudah bocor.

Awalnya rasa nyeri pada gigi geraham saya rasakan setelah makan malam, namun saya tidak terlalu memikirkannya. Saya pikir setelah saya menggosok gigi rasa nyeri itu akan mereda tetapi nyatanya rasa sakit itu malah makin terasa sampai pagi harinya.

Akhirnya saya memutuskan untuk memeriksakan ke klinik gigi terdekat di daerah Margonda Depok. Saya ditangani oleh dokter spesialis konservasi gigi bernama dr, Iphi. Beliau menerangkan bahwa ada kemungkinan gigi saya bermasalah pada bagian syarafnya dan beliau telah memberikan penanganan awal dengan cara membersihkan lubang atau karies terlebih dahulu dan kemudian menutupnya dengan tambalan sementara. Dalam hasil pemeriksaan rontgen gigi juga terlihat bahwa lubang pada gigi saya yang telah melebar dan agak ke dalam hampir mengenai syaraf gigi saya. Lalu dokter memberitahu saya apabila dalam seminggu terdapat keluhan maka pertemuan berikutnya saya harus menjalani rawat syaraf gigi.

Perawatan syaraf gigi bertujuan untuk mematikan syaraf-syaraf yang ada di dalam saluran akar gigi dan membersihkan serta menutup saluran akar tersebut agar tidak lagi terjadi kontak dengan lingkungan di luar gigi dan bakteri.

Sebaiknya jika anda merasa gigi sudang berlubang maka sebaiknya memeriksakannya ke dokter gigi untuk melakukan penanganan. Dari beberapa artikel yang saya baca dituliskan bahwa lebih baik merawat gigi daripada mencabut gigi. Maksudnya adalah jika anda sudah tau bahwa terdapat lubang maka secepatnya ditambal tetapi jika sudah terlanjur dibiarkan bolong begitu saja dan sudah mencapai syaraf maka harus melakukan rawat syaraf yang biayanya tidak sedikit.


Jika saya mengingat ingat ke belakang, gigi saya memang kurang perawatan khususnya persoalan lubang gigi. Bukan hanya satu, dua lubang pada gigi saya tapi terdapat beberapa lainnya. Hal ini disebabkan mungkin karena saya yang tidak rutin memeriksakan ke dokter gigi dan alasan lainnya karena saya menggunakan behel selama 4 tahun dan saya tidak terlalu concern pada lubang-lubang gigi saya. Sepintas semuanya terlihat baik baik saja, lubang gigi pun sudah ditambal nampaknya tetapi saat saya membuka kawat gigi, permasalahan karena lubang gigi pun sangat nampak.