Sabtu, 04 Januari 2014

Sejarah Pulau - Pulau Besar Di Indonesia

Indonesia yang kita banggakan karena keaneka ragaman hayati ini adalah salah satu negara di Asia Tenggara, yang berada di antara benua Asia dan benua Australia dan juga di antara dua samudera, yakni Samudera Pasifik dan Samudera Hindia ini di lintasi garis Khatulistiwa. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 17.508 pulau, oleh karena itu disebut juga Nusantara atauKepulauan Antara. Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006,Indonesia adalah negara yang berpenduduk terbesar keempat di dunia.

PULAU SUMATERA - SUMATERA PULAU EMAS.

Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta:Suwarnadwipa ( “pulau emas” ) atau Suwarnabhumi ( “tanah emas” ). Nama - nama ini sudah dipakai dalam naskah - naskah India sebelum Masehi. Sumatera juga dikenal sebagai pulau Andalas.

Pada masa Dinasti ke - 18 Fir’aun di Mesir ( sekitar 1.567SM-1.339SM ), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus ( Lobu Tua – daerah Tapanuli ) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir’aun Mesir kuno.

Di samping Barus, di Sumatera terdapat juga kerajaan kuno lainnya. Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat terdapat gunung Ophir. Gunung Ophir ( dikenal juga dengan namaGunung Talamau ) merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera Barat, yang terdapat di daerah Pasaman. Kabarnya kawasan emas di Sumatera yang terbesar terdapat di Kerajaan Minangkabau. Menurut sumber kuno, dalam kerajaan itu terdapat pegunungan yang tinggi dan mengandung emas. Konon pusat Kerajaan Minangkabau terletak di tengah - tengah galian emas. Emas - emas yang dihasilkan kemudian diekspor dari sejumlah pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman, Tikus, Barus, dan Pedir. Di Pulau Sumatera juga berdiri Kerajaan Srivijaya yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan besar pertama di Nusantara yang memiliki pengaruh hingga ke Thailand dan Kamboja di utara, hingga Maluku di timur.

Kini kekayaan mineral yang dikandung pulau Sumatera banyak ditambang. Banyak jenis mineral yang terdapat di Pulau Sumatera selain emas. Sumatera memiliki berbagai bahan tambang, seperti batu bara, emas, dan timah hitam. Bukan tidak mungkin sebenarnya bahan tambang seperti emas dan lain - lain banyak yang belum ditemukan di Pulau Sumatera. Beberapa orang yakin sebenarnya Pulau Sumatera banyak mengandung emas selain dari apa yang ditemukan sekarang. Jika itu benar maka Pulau Sumatera akan dikenal sebagai pulau emas kembali.

PULAU JAWA - JAWA PULAU PADI.


Dahulu Pulau Jawa dikenal dengan nama JawaDwipa. JawaDwipa berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “Pulau Padi” dan disebut dalam epik Hindu Ramayana. Epik itu mengatakan “Jawadwipa, dihiasi tujuh kerajaan, Pulau Emas dan perak, kaya dengan tambang emas”, sebagai salah satu bagian paling jauh di bumi. Ahli geografi Yunani, Ptolomeus juga menulis tentang adanya “negeri Emas” dan “negeri Perak” dan pulau-pulau, antara lain pulau “”Iabadiu” yang berarti “Pulau Padi”.

Ptolomeus menyebutkan di ujung barat Iabadiou ( Jawadwipa ) terletak Argyre ( kota perak ). Kota Perak itu kemungkinan besar adalah kerajaan Sunda kuno, Salakanagara yang terletak di barat Pulau Jawa. Salakanagara dalam sejarah Sunda ( Wangsakerta ) disebut juga Rajatapura. Salaka diartikan perak sedangkan nagara sama dengan kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan sebagai Kota perak.

Di Pulau Jawa ini juga berdiri kerajaan besar Majapahit. Majapahit tercatat sebagai kerajaan terbesar di Nusantara yang berhasil menyatukan kepulauan Nusantara meliputi Sumatera, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina. Dalam catatan Wang Ta - yuan, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak tua. Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga. Selain itu, catatan kunjungan biarawan Roma tahun 1321, Odorico da Pordenone, menyebutkan bahwa istana Raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata.

Menurut banyak pakar, pulau tersubur di dunia adalah Pulau Jawa. Hal ini masuk akal, karena Pulau Jawa mempunyai konsentrasi gunung berapi yang sangat tinggi. Banyak gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Gunung inilah yang menyebabkan tanah Pulau Jawa sangat subur dengan kandungan nutrisi yang di perlukan oleh tanaman.

Raffles pengarang buku The History of Java merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di belahan bumi mana pun. “Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan,” demikian tulisnya, “bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kuantitas, kualitas, dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini.”

Kini pulau Jawa memasok 53 persen dari kebutuhan pangan Indonesia. Pertanian padi banyak terdapat di Pulau Jawa karena memiliki kesuburan yang luar biasa.Pulau Jawa dikatakan sebagai lumbung beras Indonesia. Jawa juga terkenal dengan kopinya yang disebut kopi Jawa. Curah hujan dan tingkat keasaman tanah di Jawa sangat pas untuk budidaya kopi. Jauh lebih baik dari kopi Amerika Latin ataupunAfrika.
Hasil pertanian pangan lainnya berupa sayur - sayuran dan buah - buahan juga benyak terdapat di Jawa, misalnya kacang tanah, kacang hijau, daun bawang, bawang merah, kentang, kubis, lobak, petsai, kacang panjang, wortel, buncis, bayam, ketimun, cabe, terong, labu siam, kacang merah, tomat, alpokat, jeruk, durian, duku, jambu biji, jambu air, jambu bol, nenas, mangga, pepaya, pisang, sawo, salak,apel, anggur serta rambutan. Bahkan di Jawa kini dicoba untuk ditanam gandum dan pohon kurma. Bukan tidak mungkin jika lahan di Pulau Jawa dipakai dan diolah secara maksimal untuk pertanian maka Pulau Jawa bisa sangat kaya hanya dari hasil pertanian.

PULAU KALIMANTAN - KALIMANTAN PULAU LUMBUNG ENERGI.


Dahulu nama pulau terbesar ketiga di dunia ini adalah Warunadwipa yang artinya Pulau Dewa Laut. Kalimantan dalam berita - berita China ( T’ai p’ing huan yu chi ) disebut dengan istilah Chin li p’i shih. Nusa Kencana” adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno. Orang Melayu menyebutnya Pulau Hujung Tanah ( P’ulo Chung ). Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonialInggris dan Belanda.

Pada zaman dulu pedagang asing datang ke pulau ini mencari komoditas hasil alam berupa kamfer, lilin dan sarang burung walet melakukan barter dengan guci keramik yang bernilai tinggi dalam masyarakat Dayak. Para pendatang India maupun orang Melayu memasuki muara - muara sungai untuk mencari lahan bercocok tanam dan berhasil menemukan tambang emas dan intan di Pulau ini.

Di Kalimantan berdiri kerajaan Kutai. Kutai Martadipura adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara. Nama Kutai sudah disebut - sebut sejak abad ke 4 (empat) pada berita - berita India secara tegas menyebutkan Kutai dengan nama “Quetaire” begitu pula dengan berita Cina pada abat ke 9 ( sembilan ) menyebut Kutai dengan sebutan “Kho They” yang berarti kerajaan besar. Dan pada abad 13 ( tiga belas ) dalam kesusastraan kuno Kitab Negara Kertagama yang disusun olehEmpu Prapanca ditulis dengan istilah “Tunjung Kute”. Peradaban Kutai masa lalu inilah yang menjadi tonggak awal zaman sejarah di Indonesia.

Kini Pulau Kalimantan merupakan salah satu lumbung sumberdaya alam di Indonesia memiliki beberapa sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai sumber energi, diantaranya adalah batubara, minyak, gas dan geothermal.Yang luar biasa ternyata Kalimantan memiliki banyak cadangan uranium yang bisa dipakai untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Disamping itu Kalimantan juga memiliki potensi lain yakni sebagai penyedia sumber energi botani atau terbaharui. Sumber energi botani atau bioenergi ini adalah dari CPO sawit. Pulau Kalimantan memang sangat kaya.

PULAU SULAWESI - SULAWESI PULAU BESI.


Nama Sulawesi konon berasal dari kata ‘Sula’ yang berarti pulau dan ‘besi’. Pulau Sulawesi sejak dahulu adalah penghasil bessi ( besi ), sehingga tidaklah mengherankan Ussu dan sekitar danau Matana mengandung besi dan nikkel. Di sulawesi pernah berdiri Kerajaan Luwu yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Wilayah Luwu merupakan penghasil besi. Bessi Luwu atau senjata Luwu ( keris atau kawali ) sangat terkenal akan keampuhannya, bukan saja di Sulawesi tetapi juga di luar Sulawesi. Dalam sejarah Majapahit, wilayah Luwu merupakan pembayar upeti kerajaan, selain dikenal sebagai pemasok utama besi ke Majapahit, Maluku dan lain - lain.

PULAU PAPUA.

"Pulau Papua mulai terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Saat itu, pulau ini masih berada di dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Pengendapan intensif yang berasal dari benua Australia dalam kurun waktu yang panjang menghasilkan daratan baru yang kini bernama Papua. Saat itu, Papua masih menyatu dengan Australia," jelas ahli geologi Fransiskus Benediktus Widodo Margotomo saat memaparkan sejarah terbentuknya Pulau Papua.

Keberadaan Pulau Papua saat ini, lanjutnya, tidak bisa dilepaskan dari teori geologi yang menyebutkan bahwa dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia, yang menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di seluruh dunia.

Pada kurun waktu itu juga, benua Eurasia yang berada di belahan bumi bagian selatan pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika SelatanAfrikaIndia, dan Australia.

"Saat itu, benua Australia dengan benua - benua yang lain dipisahkan oleh lautan. Di lautan bagian utara itulah batuan Pulau Papua mengendap yang menjadi bagian dari Australia akan muncul di kemudian hari," tambah sarjana geologi jebolanUniversitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta, pada 1986 ini.

Pengendapan yang sangat intensif dari benua kanguru ini, sambungnya, akhirnya mengangkat sedimen batu ke atas permukaan laut. Tentu saja proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktu geologi dengan kecepatan 2,5 km per juta tahun.

Proses ini masih ditambah oleh terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo - Pasifik dengan Indo - Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.

Akhirnya proses pengangkatan yang terus - menerus akibat sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.

Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuanJayaWijaya .

Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.

Sementara terpisahnya daratan Australia dengan Papua oleh lautan berawal dari berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu. Mencairnya es menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan benua Australia.

"Masih banyak rahasia bebatuan Jayawijaya yang belum tergali. Apalagi, umur Pulau Papua ini masih dikategorikan muda sehingga proses pengangkatan pulau masih terus berlangsung hingga saat ini. Ini juga alasan dari penyebutan Papua New Guinea bagi Pulau Papua, yang artinya adalah sebuah pulau yang masih baru," tambah peraih gelar master di bidang Economic Geology dari James Cook University, Townswille, Australia ini.

Sementara keberadaan salju yang berada di beberapa puncak Jayawijaya, diyakininya akan berangsur hilang seperti yang dialami Gunung Kilimanjaro diTanzania. Hilangnya satu - satunya salju yang dimiliki oleh pegunungan di Indonesia itu disebabkan oleh perubahan iklim secara global yang terjadi di daerah tropis.


Sumber : http://www.belantaraindonesia.org/2011/07/sejarah-pulau-pulau-besar-di-indonesia.html

5 Film Pendakian Gunung Terbaik

Selama ini film dengan tema pendakian gunung memang tak sepopuler film - film bertema lain seperti film percintaan atau film action. Tetapi walaupun begitu, ada cukup banyak film - film yang bertemakan tentang pendakian gunung. Baik bergenre dokumenter, actionhorrorthriller, ataupun drama. Dari banyak judul tersebut, ada 5 Film Pendakian Gunung Terbaik menurut kami.

1. Nordwand a.k.a The North Face 
Bercerita tentang 2 pendaki Jerman ambisius, Max Mehringer dan Karl Sedlmayeryang mencoba mendaki dinding utara Eiger, dijaman dimana Nazi menjadi partai yang berkuasa di Eropa. Keterbatasan peralatan dan teknik, kedua pendaki yang membawa nama Jerman ini mati di tengah gunung, ketika orang orang di basecamp pendakian berpesta atas keberanian mereka mendaki gunung maut tersebut. Tragis dan ironis.

www.belantaraindonesia.org

Setelah kematian mereka, pendakian ke gunung Eiger ini ditutup, tapi tak mampu menahan ambisi para pendaki, karena "the first men to summit will be celebrated as Olympic heroes"and so the battles cry echoes through Europe: Attack the Eiger North Face!!!

Film ini diangkat dari kisah nyata, dan dikisahkan dalam film yang luar biasa, dramatis, dan tanpa katastropik seperti film Hollywood. Ini film yang pertama yang wajib di tonton oleh mereka yang mengaku pendaki gunung.

2. Seven Years in Tibet
Film ini juga diangkat dari kisah nyata pendaki gunung kenamaan, Heinrich Herrer, seorang Jerman, ketika mendaki Gunung Everest di Himalaya, dan pengalamannya terdampat di Tibet selama 7 tahun. Di sana ia tak sekedar mendaki gunung, tapi juga mendapatkan pengalaman spiritual langsung dari pemimpin Tibet,Dalai Lama. Di Tibet pulalah ia belajar kebijaksanaan timur, dimana manusia tak diukur dari prestasinya, tapi bagaimana ia menaklukkan diri sendiri.

www.belantaraindonesia.org

FYI, catatan Heinrich Herrer juga menjadi salah satu acuan dari team pendaki Mahitala ketika mereka menjelajahi pegunungan Jaya Wijaya di Papua beberapa tahun silam, menurut buku yang diterbitkan oleh Mahitala, Sudirman Range Trail. Film yang dibintangi Brad Pitt ini memang tak melulu menceritakan pendakian gunung, tapi juga kehidupan pribadi Heinrich Herrer, termasuk kisah cintanya.

3. Nanga Parbat
Seperti dua film diatas, film ini juga merupakan kisah pendaki besar, Reinhold Messner, ketika mendaki gunung Nanga Parbat. Banyak kisah terjadi dalam proses pendakian itu, dianggap hilang dan mati, namun akhirnya berhasil kembali, meski turun pada tempat yang berbeda, India.

www.belantaraindonesia.org

4. Touching The Void
Film semi dokumenter ini berkisah tentang 2 pendaki Inggris, Joe Simpson dan Simon Yates, yang lolos dari kematiannya ketika mencoba mendaki Siula Grandre,unclimbed west face of a notorius 21.000 feet peak, di Peru.

www.belantaraindonesia.org
5. The Wildest Dream
Film dokumenter ini merupakan perjalanan napak tilas Conrad Anker yang mencoba apa yang dilakukan oleh George Mallory dan Irvine saat mendaki Everest puluhan tahun lalu. George Mallory dan Irvine hilang saat mencoba mendaki puncak tertinggi di dunia itu.

www.belantaraindonesia.org

Disini, Conrad Anker mencoba melakukan pendakian yang sama dengan pendakian Mallory, termasuk peralatannya. Film ini bagus, mengingatkan kita betapa luar biasanya para pendaki terdahulu, bahkan dengan alat seadanya, berambisi untuk mencapai puncak - puncak paling kejam sekalipun. Film yang dibuat oleh National Geographic ini lumayan bagus untuk menambah wawasan para pendaki gunung di jaman ini.

7 Tips P3K Dasar Saat Berpetualang

Saat berpetualang di luar ruangan, kecelakaan kecil sering dan mudah terjadi. Dan sangat penting bagi Anda untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan jika Anda atau teman Anda mengalami kecelakaan ringan. Dan berikut ini tentang 7 tips P3K dasar saat berpetualang yang di ambil dari 'Lonely Planet's Book of Everything' yang dikutip News Australia.
www.belantaraindonesia.org

Ada beberapa barang P3K yang penting dibawa saat berpetualang. Beberapa di antaranya adalah plester, krim atau kapas antiseptik, aspirin, lotion calamine, kapas steril, alkohol untuk luka luar, gunting, senter, dan penjepit

1. Mimisan 
Jika Anda atau partner petualangan mimisan, cobalah duduk. Perlahan, dongakkan kepala ke atas dan biarkan mulut Anda terbuka. Menggunakan tangan, jepit bagian bawah lubang hidung dan tahan sekitar 15 menit. Bernafaslah lewat mulut.

Longgarkan jepitan perjalan. Jangan pegang area hidung selain bagian bawah, dan tetaplah bernafas lewat mulut. Kalau 20 menit kemudian mimisan belum juga berhenti, coba cari pertolongan medis.

2. Cegukan 
Walaupun bukan penyakit yang fatal, cegukan kerap mengganggu para petualang. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat cegukan, cara dasar yang ampuh adalah menstimulasi diafragma sendiri.

Tarik nafas panjang dari hidung, tahan sekitar 5 detik, kemudian keluarkan perlahan dari mulut. Perbanyak minum air putih, namun jangan sekali tenggak. Minum sedikit demi sedikit dan telan pelan - pelan.

3. Luka bakar kecil 
Lepaskan segala hal yang menempel dengan luka bakar. Kalau lukanya di tangan maka lepaskan jam tangan, gelang, atau cincin. Kalau berada di bagian yang tertutup baju, coba lepas atau sobek di bagian luka bakar.

Basuh atau diamkan luka bakar di air dingin yang mengalir, sungai yang jernih misalnya, selama beberapa menit. Ambil kain, celupkan ke air dingin lalu kompres sampai sakitnya berkurang. Setelah itu, baru bersihkan luka bakar kecil dengan kain bersih, atau steril jika memungkinkan.

4. Luka bakar besar 
Kalau pakaian terkena api, siramlah dengan air. Selimuti dengan selimut, dan tempatkan di tanah. Jangan coba - coba melepas baju atau pakaiannya yang mungkin sudah menempel dengan luka bakar.

Tutupi luka bakar yang tidak terkena pakaian dengan kain bersih / steril untuk menutupi infeksi. Penting bagi Anda untuk tidak mengoleskan minyak, mentega, atau margarin ( beberapa orang awam biasa melakukan ini ). Jangan pula mengaplikasikan lotion apa pun pada luka.

5. Mabuk perjalanan 
Mabuk biasanya disebabkan oleh gerakan konstan yang menstimulasi telinga bagian dalam. Untuk mencegahnya, mampirlah ke apotek sebelum melakukan perjalanan dan belilah obat anti mabuk. Produk - produk yang mengandung Antihistamines bisa mengatasi mabuk perjalanan kalau diminum satu jam sebelum berangkat.

Agar tidak pusing selama perjalanan, fokuskan padangan lurus ke depan. Jangan lihat benda - benda yang letaknya dekat, atau objek yang terus bergerak.

6. Kulit terbakar dan melepuh 
Kalau kulit terbakar sinar Matahari, aplikasikan sunblock atau lotion calamine ( seperti Caladine ). Tutupi bagian yang terbakar dengan kain ringan seperti kaus ataupasmina.

Jika kulit mulai menggembung lalu melepuh, cara paling ampuh untuk menyembuhkannya adalah dengan membiarkannya saja. Jangan pegang apalagi memecahkan gelembung berisi air tersebut. Kalau pecah, kulit menjadi luka dan kemungkinan infeksi akan lebih parah.

7. Serangan jantung 
Serangan jantung bisa disebabkan oleh kelelahan akibat panas, saat Anda atau teman terus - terusan berkeringat. Saat keringat itu berhenti sepenuhnya, tubuh akan menjadi kering dan sulit bernafas.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah meminta bantuan medis. Cari tahu nomor telepon rumah sakit terdekat dan panggil ambulans.

Yang terkena serangan jantung harus ada di tempat yang teduh dan rindang. Posisikan dirinya dalam keadaan duduk, kepala sedikit didongakkan ke atas. Ambil majalah / buku dan kipas - kipas sampai temperatur tubuhnya kembali normal.

Sumber : http://www.belantaraindonesia.org/2012/12/7-tips-p3k-dasar-saat-berpetualang.html